Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Senin, 15 Desember 2008

Sekilas tentang Audisi Masuk Surga (AMS)

Menjadi ‘Super Star’ di Surga? Semua orang pasti mau. Untuk itulah dilakukan audisi. Audisi ini beda dengan audisi-audisi yang lain. Sejak Nabi Adam `alaihi salam diciptakan dan dikeluarkan dari Surga bersama Hawa, istrinya, audisi ini telah dimulai. Sudah milyaran peserta yang kini tinggal menunggu hasil pengumumannya, masih banyak pula yang sementara mengikuti audisi ini. Yang namanya audisi tentu semua pesertanya ingin menang minimal sangat berharap untuk masuk dalam peringkat besar, bahkan kalau bisa masuk dalam kategori pemenang tanpa dihitung skornya (dihisab). Suatu kabar baik, audisi ini tidak membatasi jumlah pemenangnya. Siapapun yang mau dan bersedia mengikuti segala peraturan yang dibuat dan ditetapkan ‘Penyelenggara’ audisi maka ia akan termasuk pemenangnya.

Semua peserta akan diuji ketabahan dan kesabaran mereka dalam menjalankan semua perintah dan menghindari hal-hal yang dilarang oleh ’Penyelenggara’ audisi. Sebagai bekal peserta diberi akal dan petunjuk berupa Al Qur`an dan As Sunnah, selama peserta melakukan sesuai petunjuk tersebut maka peserta dijamin tidak tersesat. Sebagai tantangan peserta diberi nafsu dan teman yang senantiasa menggoda (iblis). Tantangan lainnya, adalah berupa larangan-larangan yang tidak boleh dikerjakan oleh peserta.

Layaknya audisi lainnya, semua peserta audisi pasti memiliki idola. Mereka akan berusaha menjadi seperti idolanya, Maradona? Elvis Prestley? Atau manusia paling mulia yang pernah ada di bumi ini yaitu Muhammad .

Dalam audisi ini dijamin tidak ada ‘main mata’ di dalamnya, semua peserta pasti akan mendapat imbalan yang sesuai dengan skor yang ia dapatkan tanpa dikurangi atau dilebihkan. Semua tingkah laku peserta akan dicatat oleh petugas (Malaikat), tanpa ada satupun yang terlewatkan.

Audisi ini tidak menyediakan polling lewat sms, telepon atau lainnya, sehingga baik yang kaya maupun yang miskin berpeluang untuk menjadi pemenangnya. Dalam audisi ini juga tidak ada pengistimewaan berdasarkan jabatan, pangkat, golongan, status, dan lain-lain. Semua dianggap sama, yang membedakan hanyalah tingkat keyakinan dan takutnya terhadap ‘Peng-audisi’. Benar-benar audisi yang sangat adil.

Satu lagi yang membedakan dengan audisi lainnya adalah peserta audisi ini diterima secara otomatis tanpa proses pendaftaran, dan peserta tidak usah capek-capek mengantri untuk mendaftar serta tidak bisa mengundurkan diri. Peserta akan mulai di audisi ketika sudah mencapai baligh dan berakal sehat. Audisi dilakukan tidak dengan satu persatu peserta tapi, semua peserta audisi di audisi secara serempak. Masa akhir audisi ditandai dengan dipanggilnya peserta untuk menghadap ‘Penyelenggara’ audisi untuk mempertanggung jawabkan segala tingkah laku, perkataan, perbuatannya saat audisi.

Audisi akan ditutup ketika lampu (matahari) terbit dari barat dan panggung audisi (bumi) dihancurkan beserta hiasan-hiasannya dihamburkan. Kemudian seluruh peserta audisi mulai dari peserta pertama sampai peserta terakhir akan dibangunkan dari peraduannya. Semua peserta audisi akan dikumpulkan dalam suatu lapangan yang sangat luas (Padang Masyhar), menanti hasil pengumuman dengan hati yang berdebar-debar. Buku-buku laporan akan diberikan pada setiap peserta. Skor akan ditimbang dengan sangat teliti tanpa ada pembulatan.

Hingga saat ini audisi masih terus berlangsung. Saat menulis ini, saat anda membaca tulisan ini, ingat kita sedang di audisi. Mari tampil dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan apa yang telah diperintahkan “Peng-audisi”, supaya kita menjadi salah satu ‘Super Star’ di Surga.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i

Cari Artikel

www.wahdahmakassar.org