Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Minggu, 22 Februari 2009

Seharusnya Cinta...

Ketertarikan pada lawan jenis adalah wajar bagi manusia normal, tapi bukan berarti membebaskan manusia berperilaku kurang ajar dan abnormal. Jatuh cinta adalah manusiawi, tapi tidak untuk dijadikan alasan dalam melanggar syari`at dan berperilaku hewani.

Rasa cinta yang paling tinggi seharusnya ditujukan hanya kepada Dzat yang tidak rela untuk diduakan, Allah arrafiqul a’la. Ketika cinta kepada selain-Nya itu datang menyelinap di relung hati, maka sebaik-baik pengaduan adalah kepada-Nya. Sadarilah bahwa itu cobaan dari-Nya dan akuilah bahwa bahwa kita sangat lemah untuk menghadapi cobaan yang satu ini. Mintalah petunjuk jangan sampai rasa itu menggeser dan melebihi cintamu kepada-Nya, dan mintalah pertolongan dalam menanggulangi cinta itu jangan sampai rasa itu membuatmu terperosok melakukan sesuatu yang membuatmu menjadi hina di hadapan-Nya. Dengan begitu Anda akan semakin dekat kepada-Nya. Ia adalah sebaik-baik Kekasih yang tidak akan menyia-nyiakan cinta orang yang mencintai-Nya.
Saat mencintai-Mu, kami lupa semua yang berharga,
Kau bagi kami adalah yang paling berharga,
kami dicela karena mencintai-Mu,
dan cukuplah kemuliaan saat kami dicela karena mencintai-Mu
I love you... Allah!

3 komentar:

  1. Assalamualaikum,
    pertamax nich

    cinta, hmmm satu kata berjuta makna . . .

    BalasHapus
  2. Cinta memang indah...
    Namun bagaimana dengan orang yang tersakiti karena cinta???

    BalasHapus
  3. Ketika tersakiti karen cinta maka itu merupakan konsekuensi dari cinta yang dipilih.

    Maka,ketika kita memilih cinta yang sesungguhnya "Cinta kepada Allah" apakah pernah ada yang terluka karena Cinta kepada Allah?
    Saya rasa jawabannya tidak ada.

    BalasHapus

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i