Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Jumat, 24 Juni 2011

Muslim, Nasrani dan Burung Beo

“Kalau begitu ya Alhamdulillah…”, ucapan tersebut meluncur dari pemilik toko yang selama ini saya kenal beragama Nasrani. Saya sempat kaget dengan perkataan tersebut. “Apa arti kata Alhamdulillah, bagi dia? Apakah dia tahu kalau makna kalimat ini begitu agung bagi seorang Muslim, Ini adalah kalimat pujian sebagai tanda syukur kepada sang Esa, Allah Subhanahu wa Ta’ala” pikirku. Beberapa bulan yang lalu anak pemilik toko komputer ini juga saya dengar mengucapkan, “Astaghfirullah…” ketika melihat barang-barang yang menumpuk dan belum diangkat.

Beberapa kalimat yang merupakan dzikir dalam Islam kini mulai menjadi “bumbu” lumrah dalam percakapan sehari-hari, baik yang diucapkan secara sadar ataupun tidak. Mungkin karena kalimat-kalimat tersebut telah menjadi kata serapan ke dalam bahasa Indonesia. Jika kita berjanji maka tak lengkap rasanya jika tanpa mengatakan “Insya Allah…”,. Jika kaget, kita serta merta juga mengucapkan, “Astaghfirullah…” atau “Masya Allah…”. Jika mendapat nikmat ucapan “Alhamdulillah…” menjadi penyempurnanya.

Sabtu, 18 Juni 2011

Ini Bukan Urusan Teh dan Kopi

Ini bukan urusan minuman
Seorang Ustadz membawakan pengajian di sebuah masjid. Hal yang dibahas adalah masalah bid'ah-bid'ah yang berkembang di masyarakat.

Pada sesi tanya jawab seseorang  memberikan pernyataan bahwa kita seharusnya tidak usah mempersoalkan  antara yang mana sunnah dan yang mana bid'ah. Sebab katanya semua itu ibarat minuman yang ada, tergantung orang mau pilih yang mana, mau teh atau kopi.

Argumen tersebut langsung disanggah oleh sang ustadz, bahwa ini bukan urusan teh dan kopi, tapi ini masalah surga dan neraka!

Sabtu, 11 Juni 2011

Antara Alfamart dengan Alfamaret


Warung Sari Laut Alfamaret” ini tertulis di spanduk sebuah warung di samping toko retail Alfamart. Bagi saya ini cukup menggelikan, ketenaran Alfamart dimanfaatkan oleh warung sari laut ini. Alfamart boleh dikata sudah dikenal luas di masyarakat, seiring dengan menjamurnya toko campuran ini. Nah, daripada membuat brand baru lebih baik menggunakan merek yang terkenal meski sedikit diplintir, dari Alfamart ke Alfamaret. Dijamin orang yang membacanya tidak akan mudah lupa. Begitu mungkin pikiran pemilik warung ini.

Buat Para Pendamba Khilafah

Saya pernah mendapat SMS seperti ini, 
“Jadi apakah dengan tegaknya khilafah umat dapat sejahtera dan mengerti akan agama Islam ini..? Sebagaimana dalam hadits bahwa khilafah akan tegak kembali sebagaimana di atas manhaj nubuwwah yang dilakukan para khullafaurrasyidin. Pertanyaannya adalah siapakah yang akan memperjuangkan atas tegaknya khilafah tersebut? Apakah akan datang sendiri atau sebagaimana firman Allah, “Barangsiapa yang menolong agama Allah niscaya Allah pun menolongnya”
 Tidak sulit untuk menebak arah pertanyaan di atas. Dengan tegaknya khilafah maka umat Islam akan sejahtera, mereka akan semakin mengenal Islam. Begitu? Tunggu dulu!