Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Senin, 13 Februari 2012

Antara Maulid dan Natal

Brosur Kristenisasi
Sebelumnya saya mengucapan terima kasih atas kesediaan Anda mengunjungi blog sederhana ini (alfathonah.blogspot.com) meski sudah beberapa bulan saya tidak mengupdatenya karena berbagai kesibukan...

Artikel sederhana ini saya tulis (lebih tepatnya saya susun) untuk memberikan penggambaran secara singkat kesamaan antara Maulid yang diperingati oleh sebagian besar kaum muslimin dan Natal yang dirayakan oleh kaum Nasrani. Jika ditinjau dari tujuan dan asal muasal perayaan ini maka kita dapat melihat bahwa perayaan ini sangat mirip.

Tujuan perayaan
Perayaan Maulid dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedangkan Natal dirayakan untuk memperingati kelahiran Nabi Isa ‘alaihi salam. Maka tak heran jika para misionaris Kristen menyebut Natal sebagai “Maulid Nabi Isa”, tentu saja untuk mengelabui kaum muslimin dan memudahkan mereka untuk menjalankan misi Kristenisasinya.

Asal muasalnya
1.    Sejarah Maulid
Seluruh ulama sepakat bahwa maulid Nabi tidak pernah diperingati pada masa Nabi shallallahu `alaihi wasallam hidup dan tidak juga pada masa pemerintahan khulafaurrasyidin.

Lalu kapan dimulainya peringatan maulid Nabi dan siapa yang pertama kali mengadakannya?

Al Maqrizy (seorang ahli sejarah islam) dalam bukunya "Al khutath" menjelaskan bahwa maulid Nabi mulai diperingati pada abad IV Hijriyah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir.

Dynasti Fathimiyyun mulai menguasai mesir pada tahun 362 H dengan raja pertamanya Al Muiz lidinillah, di awal tahun menaklukkan Mesir dia membuat enam perayaan hari lahir sekaligus; hari lahir (maulid) Nabi, hari lahir Ali bin Abi Thalib, hari lahir Fatimah, hari lahir Hasan, hari lahir Husein dan hari lahir raja yang berkuasa.
Kemudian pada tahun 487 H pada masa pemerintahan Al Afdhal peringatan enam hari lahir tersebut dihapuskan dan tidak diperingati, raja ini meninggal pada tahun 515 H.

Pada tahun 515 H dilantik Raja yang baru bergelar Al amir liahkamillah, dia menghidupkan kembali peringatan enam maulid tersebut, begitulah seterusnya peringatan maulid Nabi shallallahu `alaihi wasallam yang jatuh pada bulan Rabiul awal diperingati dari tahun ke tahun hingga zaman sekarang dan meluas hampir ke seluruh dunia.

Hakikat Dynasti Fathimiyyun:
Abu Syamah (ahli hadist dan tarikh wafat th 665 H) menjelaskan dalam bukunya "Raudhatain" bahwa raja pertama dinasti ini berasal dari Maroko dia bernama Said, setelah menaklukkan Mesir dia mengganti namanya menjadi Ubaidillah serta mengaku berasal dari keturunan Ali dan Fatimah dan pada akhirnya dia memakai gelar Al Mahdi. Akan tetapi para ahli nasab menjelaskan bahwa sesungguhnya dia berasal dari keturunan Al Qaddah beragama Majusi, pendapat lain menjelaskan bahwa dia adalah anak seorang Yahudi yang bekerja sebagai pandai besi di Syam.

2.    Sejarah Natal
Natal atau Christmas diartikan sebagai hari kelahiran Yesus, yang dirayakan oleh hampir semua orang Kristen di dunia, sebenarnya berasal dari ajaran Gereja Katolik Roma. Sesungguhnya ajaran tersebut tidak terdapat dalam Alkitab dan Yesus pun tidak pernah memerintahkan kepada murid-muridnya untuk menyelenggarakan atau merayakannya.

Perayaan yang masuk ke dalam ajaran Gereja Katolik Roma pada abad keempat ini, berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Perayaan Natal yang diselenggarakan di seluruh dunia ini samasekali tidak mempunyai dasar atau dalil yang tertulis di dalam Alkitab (Bibel).

Natal berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno di bawah raja Nimrod (cucunya Ham, anak nabi Nuh). Nimrod inilah orang pertama yang mendirikan menara Babel, membangun kota Babilonia, Niniweah dll, serta kerajaan di dunia dengan sistem kehidupan, ekonomi dan dasar-dasar pemerintahan. Nimrod ini adalah seorang pembangkang Tuhan. Jumlah kejahatannya amat banyak, di antaranya dia mengawini ibu kandung-nya sendiri Semiramis.

….Natal berasal dari kepercayaan penyembah berhala yang dianut oleh masyarakat Babilonia kuno di bawah raja Nimrod….

Setelah Nimrod mati, ibunya yang merangkap istrinya menyebarkan ajaran Nimrod bahwa roh Nimrod tetap hidup selamanya walaupun jasadnya telah mati. Adanya pohon Evergreen yang tumbuh di atas sebatang pohon kayu yang telah mati, ditafsirkan oleh Semiramis sebagai bukti kehidupan baru bagi Nimrod. Untuk mengenang hari kelahiran Nimrod setiap tanggal 25 Desember, Semiramis menggantungkan bingkisan pada ranting-ranting pohon itu sebagai peringatan hari kelahiran Nimrod. Inilah asal usul Pohon Natal.

Melalui pemujaan kepada Nimrod, akhirnya Nimrod dianggap sebagai “Anak Suci dari Surga’. Dari perjalanan sejarah dan pergantian generasi ke generasi dari masa-ke masa dan dari satu bangsa ke bangsa lainnya,  akhirnya penyembahan terhadap berhala Babilonia ini, berubah menjadi  Mesias Palsu, yaitu berupa Dewa Baal, anak Dewa Matahari. Kepercayaan orang-orang Babilonia yang menyembah kepada “Ibu dan anak” (Semiramis dan Nimrod yang lahir kembali), menyebar luas dari Babilonia ke berbagai bangsa di dunia dengan cara dan bentuk berbeda-beda, sesuai dengan bahasa di negara-negara tsb Di Mesir dewa-dewi tersebut bernama Isis dan Osiris. Di Asia bernama Cybele & Deoius. Di Roma bernama Fortuna & Yupiter, juga di negara-negara lain seperti di China, Jepang, Tibet bisa ditemukan adat pemujaan terhadap dewi Madona, jauh sebelum Yesus lahir

Pada abad ke 4 dan ke 5 Masehi, ketika dunia pagan Romawi menerima agama baru yang disebut “Kristen”, mereka telah mempunyai kepercayaan dan kebiasaan pemujaan terhadap dewi Madonna jauh sebelum Kristen lahir.

Natal adalah acara ritual yang berasal dari Babilonia kuno yang saat itu puluhan abad yang lalu, belum mengenal agama yang benar, dan akhirnya terwariskan sampai sekarang ini.  Di Mesir, jauh sebelum Yesus dilahirkan, setiap tahun mereka merayakan hari kelahiran anak Dewi Isis (Dewi langit) yang mereka percaya lahir pada tanggal 25 Desember.

Para murid Yesus dan orang-orang Kristen yang hidup pada abad pertama, tidak pernah sekalipun mereka merayakan Natal sebagai hari kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember.

….Dalam Alkitab (Bible), tidak ditemukan satu ayat pun yang memuat perintah Tuhan, Allah maupun Yesus yang memerintahkan  untuk merayakan Natal….

Dalam Alkitab (Bible), tidak ditemukan satu ayat pun yang memuat perintah Tuhan, Allah maupun Yesus yang memerintahkan  untuk merayakan Natal. Sebab perayaan setiap tanggal 25 Desember,adalah perayaan agama Pagan (penyembah berhala) yang dilestarikan oleh umat Kristiani.

Upacara Natal adalah berasal dari ajaran Semiramis istri Nimrod, yang kemudian dilestarikan oleh para penyembah berhala secara turun temurun hingga sekarang ini dengan wajah baru yang disebut Kristen.

Berdasarkan penjelasan sejarah Natal tersebut, maka jelaslah bahwa Natal sama sekali bukan ajaran Yesus. Seumur hidupnya Yesus tidak pernah sekalipun menyuruh merayakan Natal bagi dirinya. Merayakan dirinya sebagai seorang Nabi atau Rasul saja beliau tidak pernah ajarkan, apalagi menyuruh merayakan kelahirannya sebagai Tuhan!!

Tidak ada satu dalil pun dalam Alkitab menyatakan Yesus lahir tanggal 25 Desember. Pendeta, Pastur bahkan Paus di Roma-pun mengakui bahwa Natal bukan ajaran gereja.

Nah, dari sejarah asal muasal Maulid dan Natal di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa perayaan Maulid bukanlah ajaran Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, begitupun perayaan Natal bukanlah ajaran Nabi Isa ‘alaihi salam. Jadi Maulid adalah bid’ah dalam Islam dan Natal sendiri adalah bid’ah dalam Nasrani.

Makanya sangat lucu ketika ada orang yang mengaku Islam kemudian memberikan ucapan selamat Natal kepada kaum Nasrani, padahal Natal itu sendiri bukan berasal dari ajaran Nasrani. Begitupun sebaliknya. Pemandangan yang sangat menggelikan sekaligus memiriskan hati pencinta sunnah.

Semoga Allah memberikan petunjuk kepada kita untuk melaksanakan Islam sebagaimana apa yang telah dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga kita selamat dari kemurkaan-Nya sebagaimana kemurkaan-Nya terhadap Yahudi yang berilmu namun tidak mengamalkan ilmunya, dan dari kesesatan sebagaimana apa yang dilakukan oleh Nasrani yang kurang berilmu namun bersemangat membuat hal baru (bid’ah) dalam agamanya. Dan semoga Allah menyelamatkan kita dari agama pengumpul dua sifat tersebut yakni Syi’ah, na’udzubillah. Amin.
Allahu a’lam.


Sumber:
- Kuis Natal Berhadiah Mobil BMW oleh H. Insan Latif Syaukani Mokoginta
- Sejarah Peringatan Maulid Nabi oleh Nashir Moh. Al Hanin

1 komentar:

  1. ya ampun,.. ki penulis ko guoblokk tenan to,.. ya memang gak di tulis natal tgl 25 desember di Alkitab, di alquran pun jg gak disebut kapan muhammad lair, masak ada maulud nabi kok tiap tahun berbeda tangalnya,. itu hnya sebuah patokan peringatan, karna waktu Yesus lahir bln ada kalender, sebenarnya wktu muhammad lahir itu baru ada kalender,dasar goblok nya aja muhammad g bs nulis jadi g tau pasti tanggal lahirnya, mualah bodho aja di percaya,

    BalasHapus

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i