 |
Dakwah Tauhid |
Di kampung saya, orang-orang yang tidak mau ikut dzikir berjamaah, barzanji, maulid atau perayaan-perayaan lainnya dikatakan sebagai “Muhammadiyah”. Sejak kecil, gelaran itu sudah sering saya dengar, namun saat itu saya tidak mengerti apa arti daripada gelaran itu. Jika kita bertanya kepada orang tua, maka yang dijawab, Muhammadiyah adalah orang-orang yang tidak mau barzanji, maulid dan lainnya sebagaimana yang telah saya sebutkan di atas. Orang-orang yang ‘dianugerahi’ gelar tersebut dianggap menyimpang karena menyelisihi tradisi kebanyakan orang di kampung.
Waktu saya masih kuliah semester pertama di salah satu Perguruan Tinggi negeri di Makassar, saya ikut kost bersama kakak. Dia kuliah di Perguruan Tinggi Swasta yang dikelola oleh Muhammadiyah. Pada saat kakak akan mendaftar di universitas tersebut, orang-orang kampung berpesan, “Tidak apa-apa, yang penting tidak ikut ajarannya.”