Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Senin, 16 Februari 2009

Surat Terbuka kepada TV...

Surat ini telah kami kirim ke TV yang bersangkutan dalam bentuk E-Mail. Dengan alasan etika dan privasi nama TV tidak kami sebutkan.
Tadi malam menjelang dinihari (15/02/2009)dalam dua acara berturut-turut yang disiarkan oleh salah satu TV swasta Indonesia, menceritakan kiprah pasukan Amerika dan sekutunya di beberapa negara di timur tengah, ada yang membuat saya tidak sreg yakni, perkataan narator yang melabeli pejuang Taliban, Irak sebagai teroris, pemberontak dan semacamnya. Sementara menempatkan tentara Amerika dan sekutunya seolah-olah sebagai pahlawan dunia yang harus didukung.
Kita semua tahu bahkan anak kecil pun tahu siapa teroris dunia sekarang ini. Dengan logika sederhana saja kita bisa menjawab pertanyaan, "Apakah membela negara, menjaga kehormatan, mempertahankan harta dan hak-hak dengan melawan hegemoni arogansi kekuasaan dapat disebut sebagai tindakan teroris?" dengan gelengan kepala. Tapi jika jawabannya anggukan maka pada saat yang sama kitapun akan menganggap bahwa apa-apa yang telah dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin dan pejuang kemerdekaan lainnya adalah tindakan teroris dan label pahlawan yang disematkan kepada mereka selama bertahun-tahun harus dilepas.
Kalaupun kita mengatakan pasukan Amerika dan sekutunya mendapat dukungan dari pasukan lokal maka kita katakan itu hanya sebagian kecil dan tidak lain dalam buku pelajaran sejarah kita sebut dengan PENGKHIANAT yang juga harus dihadapi para pejuang kemerdekaan tersebut.
Saya tahu bahwa yang membuat film dokumentar tersebut adalah Amerika sehingga menjadikannya tidak berimbang sebagaimana yang saya sebutkan di atas. Perlakuan keji mereka terhadap tahanan, pemerkosaan yang mereka lakukan dan pelecehan seksual lainnya yang mereka lakukan kepada muslimah di pendudukan mereka pasti mereka tidak akan ungkap.
Saya harap di lain acara atau kesempatan ada baiknya TV... juga menampilkan profil pasukan pejuang Taliban, Irak dan Pejuang muslim lainnya yang video-videonya banyak beredar baik di situs internet maupun dalam bentuk CD. Mereka hanya menginginkan impian 'sederhana' yang semua orang menginginkannya, KEMERDEKAAN. Mereka benci perang sebagaimana fitrah manusia, tapi tidak akan tinggal diam jika mereka diserang. Mereka adalah manusia yang memiliki kesempurnaan akal dibandingkan dengan semut yang akan menyerang siapapun yang menyerang mereka. Mereka tidak akan tinggal diam dengan segala bentuk hegemoni yang ingin merubah tatanan kehidupan mereka apalagi menyangkut hal yang krusial dan sensitif, AGAMA.
Umat Islam telah 'kenyang' dengan segala bentuk penindasan yang menyakiti mereka. Pemberitaan yang tidak adil sudah cukup untuk menyakiti dan mengorek 'luka' mereka yang belum sembuh.
Sekian, terima kasih.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i