Artikel ini saya buat khusus untuk menjawab pertanyaan ‘Guest’ di shoutbox blog ini. Pertanyaannya, “Ana kira facebook itu produk yahudi??? Katanya boikot produk yahudi?”
Kalau saya ditanya secara langsung maka saya akan menjawab, “Kadang kita harus menggunakan senjata musuh untuk melumpuhkannya.”
Facebook sebagai produk tidak bisa disamakan dengan produk lainnya yang secara langsung bisa memberi keuntungan kepada perusahaannya ketika seseorang menjadi pengguna facebook. Setahu saya owner facebook hanya akan mendapat dollar dari iklan (ads) yang ia pasang di halaman facebook ketika iklan itu diklik oleh pengguna, dalam bisnis online disebut PPC (Pay Per Click). Dari itu kita tentu tahu bagaimana agar kehadiran kita di facebook tidak memberikan keuntungan apa-apa kepada mereka. JANGAN BERIKLAN DAN MENGKLIK IKLANNYA.
Sebagai sarana komunikasi facebook memberikan kemudahan tersendiri dalam berinteraksi dengan pengguna lainnya. Tentunya tak lepas lagi dari kaidah media “Ibarat pisau bermata dua”. Ia akan bermanfaat jika digunakan dengan niat dan tujuan yang baik begitupun sebaliknya.
Sejak diluncurkannya facebook mendapat sambutan yang booming, dunia maya dilanda demam facebook. Setiap orang yang menjadi pengguna tentu mempunyai tujuan dan tendensi yang bermacam-macam pula, entah baik atau buruk. Para politikus menjadikannya sebagai ajang untuk mencari dukungan, pengusaha menggunakannya sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan dan memasarkan produk/jasanya, Pejuang dakwah yang memanfaatkannya untuk berinteraksi dengan mad’u dan memberikan nasehat kepada mereka, sampai para mujahid yang menjadikannya ladang jihad sebagaimana yang dilakukan oleh saudara ‘Sniper’, jelasnya bisa dilihat di sini http://www.facebook.com/group.php?gid=54224301439
Pada kenyataannya para mujahidin kadang menggunakan fasilitas musuh untuk melancarkan aksinya, misalnya yang dilakukan oleh mujahid cyber Taliban yang memanfaatkan perusahaan hosting di Amerika sebagai tempat menyimpan website yang berisi pesan jihad dan propaganda Islam lainnya, beritanya bisa di lihat di sini . Mungkin sama seperti website yang saya buat dengan hosting gratis dari sana; www.kisah-islam.co.cc (he... he... sekalian promosi) begitupun dengan blog.
Kembali kepada facebook, insyaAllah tergantung dari niat dan tujuan penggunaannya. “Rebut senjatanya, arahkan kepadanya”.
Pendapat di atas hanya pandangan pribadi saya, kalau ada yang salah mohon dikoreksi.
Kalau saya ditanya secara langsung maka saya akan menjawab, “Kadang kita harus menggunakan senjata musuh untuk melumpuhkannya.”
Facebook sebagai produk tidak bisa disamakan dengan produk lainnya yang secara langsung bisa memberi keuntungan kepada perusahaannya ketika seseorang menjadi pengguna facebook. Setahu saya owner facebook hanya akan mendapat dollar dari iklan (ads) yang ia pasang di halaman facebook ketika iklan itu diklik oleh pengguna, dalam bisnis online disebut PPC (Pay Per Click). Dari itu kita tentu tahu bagaimana agar kehadiran kita di facebook tidak memberikan keuntungan apa-apa kepada mereka. JANGAN BERIKLAN DAN MENGKLIK IKLANNYA.
Sebagai sarana komunikasi facebook memberikan kemudahan tersendiri dalam berinteraksi dengan pengguna lainnya. Tentunya tak lepas lagi dari kaidah media “Ibarat pisau bermata dua”. Ia akan bermanfaat jika digunakan dengan niat dan tujuan yang baik begitupun sebaliknya.
Sejak diluncurkannya facebook mendapat sambutan yang booming, dunia maya dilanda demam facebook. Setiap orang yang menjadi pengguna tentu mempunyai tujuan dan tendensi yang bermacam-macam pula, entah baik atau buruk. Para politikus menjadikannya sebagai ajang untuk mencari dukungan, pengusaha menggunakannya sebagai sarana efektif untuk memperkenalkan dan memasarkan produk/jasanya, Pejuang dakwah yang memanfaatkannya untuk berinteraksi dengan mad’u dan memberikan nasehat kepada mereka, sampai para mujahid yang menjadikannya ladang jihad sebagaimana yang dilakukan oleh saudara ‘Sniper’, jelasnya bisa dilihat di sini http://www.facebook.com/group.php?gid=54224301439
Pada kenyataannya para mujahidin kadang menggunakan fasilitas musuh untuk melancarkan aksinya, misalnya yang dilakukan oleh mujahid cyber Taliban yang memanfaatkan perusahaan hosting di Amerika sebagai tempat menyimpan website yang berisi pesan jihad dan propaganda Islam lainnya, beritanya bisa di lihat di sini . Mungkin sama seperti website yang saya buat dengan hosting gratis dari sana; www.kisah-islam.co.cc (he... he... sekalian promosi) begitupun dengan blog.
Kembali kepada facebook, insyaAllah tergantung dari niat dan tujuan penggunaannya. “Rebut senjatanya, arahkan kepadanya”.
Pendapat di atas hanya pandangan pribadi saya, kalau ada yang salah mohon dikoreksi.