Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Sabtu, 10 Juli 2010

BROKEN CRUCIFIX, Detik-detik Jatuhnya Tentara Salib

Alhamdulillah, siang tadi saya menyempatkan diri untuk membeli sebuah buku yang telah membuat saya penasaran. Saya tertarik dengan buku tersebut setelah melihat iklannya di salah satu situs Islam. Sayapun mencarinya di beberapa toko buku Islam yang saya kenal di Makassar, ternyata buku ini belum beredar luas, mungkin karena baru terbit bulan Juni lalu. Akhirnya saya berinisiatif untuk datang sendiri ke penyalur utama daerah Makassar yang saya tahu setelah menghubungi nomor HP yang tercantum dalam iklan tersebut. Terus terang ini adalah buku yang paling membuat saya penasaran di antara buku dari penulis kontemporer lainnya. Kenapa? Berikut Ini adalah kutipan dari resensi penerbit, sebagai perindu kejayaan Islam mudah-mudahan Anda juga penasaran dengan buku ini (afwan sedikit beriklan, :-)).


PERANG SALIB merupakan catatan menggetirkan sekaligus sebuah malapetaka dalam sejarah kehidupan kaum Muslimin. Tidak saja lebih 60.000 penduduk Bait Al-Maqdis, dibunuh secara sadis, Tragedi Perang Salib sekaligus menggambarkan kebrutalan Barat-Kristen.

Buku yang membahas secara lengkap sosok Imam Al-Ghazali dan kiprahnya ini menceritakan kondisi sosio-religius ummat Islam pada saat mana kaum Kristen berkuasa. Ummat Islam didera oleh perpecahan di kalangan internal. Mereka juga menghadapi berbagai aliran sesar dan penyimpangan seperti syi’ah Imamiah, syi’ah Bathiniah dan syi’ah Ismailiah.Ironisnya ketiga aliran ini berkolaborasi dengan tentara Salib Kristen memusuhi ummat Islam demi keuntungan dunia.

Di tengah puncak kegetiran ini, sekelompok ulama tergabung dalam lembaga pendidikan (madrasah) yang diberi nama Nizhamiah. Melalui lembaga ini mereka bertakdim melakukan pembenahan-pembenahan di tingkat internal. Madrasah Nidhamiah berdiri di mana-mana dengan sejumlah keunggulan seperti: pemilihan kelayakan tempat, para pengajar, target metode pengajaran,pemberian subsidi, penyusunan struktur tenaga pengajar, menentukan guru serta kelas yang akan diajarnya dan membangun citra positif madrasah-madrasah tersebut dalam dunia Islam.

Salah satu tokoh sentral yang memiliki andil besar bagi perbaikan kurikulum di madrasah Nidhamiah adalah Imam Al-Ghazali. Melalui sentuhan tangannya,Hujjahtul Islam Imam Al-Ghazali, berhasil menggeser peran dominan sekte-sekte menyimpang seperti syi’ah Batiniah dan Ismailiah tersebut.

Apa yang dilakukan oleh Al-Ghazali belakang hari menjadi hal yang sangat penting. Setelah faham sesat tergeser dan tergusur, perlahan kaum Muslimin memiliki pemahaman aqidah yang benar, pemikiran yang kritis, keilmuan yang mapan serta pola pendidikan yang benar, hingga lahirlah perwira-perwira perang seperti Nuruddin Zanky hingga Salahuddin al-Ayyubi, satu tokoh panglima Muslim legendaries yang disegani Barat, dalam Perang Salib.

Itulah titik jatuhnya pasuan Salib-Kristen yang telah bercokol hampir 1 abad di bumi Muslim Palestina. Semoga titik balik ini menjadi pelajaran berharga bagi kaum Muslimin yang hidup di jaman ini untuk bangkit dari cengkeraman kolonialisme barat yang berkolaborasi dengan sekularisme dan liberalism dengan menerapkan strategi yang dipakai Imam Al-Ghazali dan kawan-kawan melalui lembaga pendidikan yang handal dan berkualitas.

Insya Allah, jika waktu memungkinkan saya akan posting catatan yang bermanfaat dan saya anggap penting dari buku tersebut di blog ini. Supaya tidak ketinggalan sebaiknya Anda mendaftarkan alamat email Anda pada form di samping atau di bawah ini agar kami dapat mengirim postingan secara otomatis. Tapi lebih baik lagi jika Anda memiliki buku ini, murahji....

Mudah-mudahan bermanfaat.



Masukkan alamat Email Anda:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i