“Kalau begitu ya Alhamdulillah…”, ucapan tersebut meluncur dari pemilik toko yang selama ini saya kenal beragama Nasrani. Saya sempat kaget dengan perkataan tersebut. “Apa arti kata Alhamdulillah, bagi dia? Apakah dia tahu kalau makna kalimat ini begitu agung bagi seorang Muslim, Ini adalah kalimat pujian sebagai tanda syukur kepada sang Esa, Allah Subhanahu wa Ta’ala” pikirku. Beberapa bulan yang lalu anak pemilik toko komputer ini juga saya dengar mengucapkan, “Astaghfirullah…” ketika melihat barang-barang yang menumpuk dan belum diangkat.
Beberapa kalimat yang merupakan dzikir dalam Islam kini mulai menjadi “bumbu” lumrah dalam percakapan sehari-hari, baik yang diucapkan secara sadar ataupun tidak. Mungkin karena kalimat-kalimat tersebut telah menjadi kata serapan ke dalam bahasa Indonesia. Jika kita berjanji maka tak lengkap rasanya jika tanpa mengatakan “Insya Allah…”,. Jika kaget, kita serta merta juga mengucapkan, “Astaghfirullah…” atau “Masya Allah…”. Jika mendapat nikmat ucapan “Alhamdulillah…” menjadi penyempurnanya.