Setiap akhir tahun kita senantiasa dihadapkan pada polemik "kondom". Saya sendiri mengenal polemik ini sejak tahun 2006. Saat itu saya membaca tulisan di sebuah koran tentang sekelompok mahasiswa-mahasiswi salah satu Universitas di Jakarta berkeliling sambil melakukan ‘devile’ sejuta kondom untuk dibagikan kepada siapapun yang dijumpai.
Dari dulu sudah ada pendapat dari pakar bahwa kondom tidak bisa mencegah virus HIV/AIDS, karena virus HIV lebih kecil dari pori-pori kondom apalagi jika kondomnya melar. Jadi, kampanye kondom untuk mencegah AIDS tiada lain hanyalah kebohongan besar. Kampanye yang paling logis adalah, “Anda mau selamat takutlah kepada Allah dan setialah kepada suami/istri anda”.