Kumpulan catatan Zainal Lamu, socialpreneur yang masih belajar.

Jumat, 26 November 2021

Ilmu Mengangkat Derajat


Jika saja Uqbah bin Amir al-Juhani tetap dalam pendiriannya untuk terus menggembalakan kambing-kambingnya, mungkin ia hanya akan dikenal tak lebih sebagai penggembala kambing. Mungkin juga namanya tak tercatat dalam kitab-kitab sejarah Islam sebagai salah satu sahabat utama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Namun siapa sangka keputusannya untuk meninggalkan padang gembalaan, lalu pergi ke Madinah bermulazamah dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kelak akan mengubah hidupnya biidznillah...

Uqbah menjadi salah seorang sahabat yang selalu dekat dengan Rasulullah shallalahu 'alaihi wa sallam. Ia senantiasa menyertai Rasulullah dalam perjalanan seperti bayangan yang selalu mengikuti tuannya.

Uqbah memegang tali kekang kendaraan Nabi shallallahu alaihi wa sallam ke mana pun ia berjalan. Uqbah dijuluki dengan "Radif Rasulullah" karena seringnya membonceng di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Kesempatan itu tak disia-siakannya untuk menimba dan mereguk segarnya ilmu langsung dari sumbernya.

Dan Uqbah sendiri tak menyangka dengan jalan itu kelak ia akan menjadi salah seorang Ulama dari deretan para ulama besar sahabat, dia akan menjadi qari' di antara syaikh para qurra', dia akan menjadi panglima di antara para panglima penakluk yang gagah berani dan dia akan menjabat sebagai gubernur di antara gubernur Islam yang diperhitungkan.

Lihatlah! Dari penggembala kambing menjadi gubernur. Allah Ta'ala mengangkat derajatnya karena ilmunya. Maha Benar Allah dengan firman-Nya,

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Allah akan mengangkat kedudukan orang-orang yang beriman dan diberikan ilmu di antara kalian beberapa derajat. Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al Mujadilah [58]: 11).

Semoga Allah Ta'ala menganugerahi kita ilmu yang bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan mengisi komentar dengan tetap mengedepankan adab berkomunikasi secara syar'i